Selamat datang di situs u-Lima Lima Kosong Blog! *Selamat hari Sabtu, selamat berakhir pekan!* -Rachmat Yuliardi- *Pahlawan itu kamu yang produktif berkarya dan optimis melihat masa depan* -Rachmat Yuliardi- *Menularkan kebiasaan baik itu mudah, yuk ajak keluarga kamu untuk beralih ke pasta gigi Systema Nano!* -Rachmat Yuliardi- *Menggunakan obat kumur membantu menghilangkan bakteri berbahaya dari mulut serta membantu mencegah pembentukan plak* -- *Rachmat Yuliardi: Latihan Fisik Penting Untuk Menjaga Konsentrasi*

Total Pengunjung

Senin, 25 Maret 2013

Peran Pancasila sebagai Identitas dan Nilai Luhur Bangsa


lomba blog pusaka indonesia 2013 Tak terasa waktu terus melaju berputar pada rotasinya. Zaman kini kian berubah. Dikala dulu masyarakat masih berpegang teguh pada 9 huruf bersejarah ini (PANCASILA) tetapi sekarang? Banyak hal yang patut dipertanyakan. Ke manakah dia sekarang?


Bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila, tidak lepas dari pengaruh Globalisasi. Pancasila telah di akui oleh bangsa kita memiliki nilai-nilai kehidupan yang luhur. Pancasila di gali dari budaya dan peradaban bangsa Indonesia yang mengandung kebenaran dan nilai luhur bangsa. Pancasila sudah ditetapkan sebagai ideology bangsa yang berarti menjadi pandangan hidup bangsa yang menyentuh seluruh segi kehidupan bangsa. Dengan demikian , pancasila menjadi landasan dan penyaring dalam menyerap dan menerapkan pengaruh asing.


Dinamika globalisasi yang berjalan cepat mengakibatkan batas daerah maupun Negara melemah. Akibat dari arus yang deras ini muncul hubungan secara umum antara manusia dan bangsa. Hubungan yang tanpa batas ini mengakibatkan nilai kemanusiaan yang dimiliki seseorang akan terpengaruh oleh paham atau pola piker orang lain.
Untuk mangatasi dampak-dampak akibat globalisasi, Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar Negara harus tetap menjadi pijakan dalam bersikap. Karena pancasila dijadikan sebagai dasar Negara maka memiliki posisi yang abadi dalam jiwa bangsa Indonesia. Pancasila bertugas menyaring segala pengaruh yang datang dari luar Bangsa Indonesia harus memilah mana yang baik dan mana yang buruk dari pengaruh globalisasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Sungguh ironi ketika bangsa ini memiliki generasi yang tidak bisa menyaring pengaruh buruk asing yang bisa membuat dirinya terjerumus ke jalan yang menyesatkannya. Kita sebagai Pendidik dan orang tua wajib menanamkan jiwa Pancasila yang ada di tubuh Negara ini 

Fundamentalisme Agama sebagai akibat Lemahnya Pengamalan Nilai Ideologi Pancasila
Agama merupakan pondasi hidup setiap manusia, tanpa adanya agama manusia tidak bisa berpikir secara naluri dan tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Indonesia merupakan negara yang meyakini keberadaan agama sebagai hal tersebut, ada 6 keyakinan yang terdapat di Indonesia dan masing-masing keyakinan mempunyai dasar ataupun pedoman sesuai dengan keyakinannya. Pancasila khususnya Sila ke-1 menyebutkan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, sudah jelas dan tidak diragukan lagi, setiap manusia pasti mempunyai Tuhan dan percaya bahwa Tuhan itu ada. Keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat yang berbeda kepercayaan merupakan wujud nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam bentuk keharmonisan, kebersamaan, ketentraman, dan sebagainya. Perbedaan keyakinan yang terdapat di dalam masyarakat itu merupakan multikulturalisme bangsa Indonesia. Namun, tidak jarang hal tersebut justru mendorong berbagai keributan/kerusuhan. Substansi kerusuhan tersebut sangat sempit dan kecil, tapi bisa juga menjadi kerusuhan berskala besar dan sulit untuk menemukan jalan tengahnya, dan bahkan bisa membawa nama masing-masing kelompok tersebut dalam ranah konflik yang bersifat SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan).
Krisis agama yang bersifat kerusuhan tersebut tidak hanya terdapat pada masyarakat yang berbeda keyakinan, bahkan tak jarang dari mereka yang mempunyaikeyakinan dan tujuan yang sama justru malah mengalami konflik internal. Hal tersebut dikarenakan rendahnya jiwa nasionalisme bangsa, yaitu jiwa yang mengikat kita pada satu rasa dan satu tujuan. Modal sosial terbentuk karena trust (kepercayaan) masyarakat terhadap apa yang mereka dengar dan lihat. Pancasila berperan penting dalam segala hal, begitu pula dalam keagamaan. Fundamentalisme seperti yang telah dikemukakan oleh Karen Armstrong, merupakan salah satu fenomena yang sangat mengejutkan pada abad ke-20. Begitu mengerikan ekspresi dari fundamentalisme ini, peristiwa paling menghebohkan dunia yang terjadi pada Semtember 2001 silam yaitu penghancuran gedung World Trade Center (WTC) di New York, Amerika Serikat, kejadian tersebut dihubungkan dengan fundamentalisme. Sementara di Indonesia terjadi peristiwa bom bunuh diri di berbagai tempat seperti Bom Bali I, Bom Bali II, Bom Kedutaan Besar Australia di Jakarta, dan lain sebagainya. Motif dari peristiwa itu tidak jauh dari fundamentalisme agama yaitu menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan dengan dilandasi fanatisme agama yang berlebihan.

Kembalikan Pancasila kami, seperti dulu lagi! Kembali seperti zaman sewaktu Indonesia Merdeka! Bersama.. kita pasti bisa! MERDEKA BANGSAKU, INDONESIA TERCINTA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Budayakan komentar yang baik & santun. Terima kasih atas partisipasi dari Anda yang menanggapi postingan ini ☺