
Bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila, tidak lepas dari pengaruh Globalisasi. Pancasila telah di akui oleh bangsa kita memiliki nilai-nilai kehidupan yang luhur. Pancasila di gali dari budaya dan peradaban bangsa Indonesia yang mengandung kebenaran dan nilai luhur bangsa. Pancasila sudah ditetapkan sebagai ideology bangsa yang berarti menjadi pandangan hidup bangsa yang menyentuh seluruh segi kehidupan bangsa. Dengan demikian , pancasila menjadi landasan dan penyaring dalam menyerap dan menerapkan pengaruh asing.
Dinamika globalisasi yang berjalan cepat
mengakibatkan batas daerah maupun Negara melemah. Akibat dari arus yang
deras ini muncul hubungan secara umum antara manusia dan bangsa.
Hubungan yang tanpa batas ini mengakibatkan nilai kemanusiaan yang
dimiliki seseorang akan terpengaruh oleh paham atau pola piker orang
lain.
Untuk mangatasi dampak-dampak akibat
globalisasi, Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar Negara harus
tetap menjadi pijakan dalam bersikap. Karena pancasila dijadikan sebagai
dasar Negara maka memiliki posisi yang abadi dalam jiwa bangsa
Indonesia. Pancasila bertugas menyaring segala pengaruh yang datang dari
luar Bangsa Indonesia harus memilah mana yang baik dan mana yang buruk
dari pengaruh globalisasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Sungguh ironi ketika bangsa ini memiliki
generasi yang tidak bisa menyaring pengaruh buruk asing yang bisa
membuat dirinya terjerumus ke jalan yang menyesatkannya. Kita sebagai
Pendidik dan orang tua wajib menanamkan jiwa Pancasila yang ada di tubuh
Negara ini
Fundamentalisme Agama sebagai akibat Lemahnya Pengamalan Nilai Ideologi Pancasila
Agama
merupakan pondasi hidup setiap manusia, tanpa adanya agama manusia
tidak bisa berpikir secara naluri dan tidak bisa membedakan mana yang
benar dan mana yang salah. Indonesia merupakan negara yang meyakini
keberadaan agama sebagai hal tersebut, ada 6 keyakinan yang terdapat di
Indonesia dan masing-masing keyakinan mempunyai dasar ataupun pedoman
sesuai dengan keyakinannya. Pancasila khususnya Sila ke-1 menyebutkan
“Ketuhanan Yang Maha Esa”, sudah jelas dan tidak diragukan lagi, setiap
manusia pasti mempunyai Tuhan dan percaya bahwa Tuhan itu ada.
Keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat yang berbeda kepercayaan
merupakan wujud nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam bentuk
keharmonisan, kebersamaan, ketentraman, dan sebagainya. Perbedaan
keyakinan yang terdapat di dalam masyarakat itu merupakan
multikulturalisme bangsa Indonesia. Namun, tidak jarang hal tersebut
justru mendorong berbagai keributan/kerusuhan. Substansi kerusuhan
tersebut sangat sempit dan kecil, tapi bisa juga menjadi kerusuhan
berskala besar dan sulit untuk menemukan jalan tengahnya, dan bahkan
bisa membawa nama masing-masing kelompok tersebut dalam ranah konflik
yang bersifat SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan).
Krisis
agama yang bersifat kerusuhan tersebut tidak hanya terdapat pada
masyarakat yang berbeda keyakinan, bahkan tak jarang dari mereka yang
mempunyaikeyakinan dan tujuan yang sama justru malah mengalami konflik
internal. Hal tersebut dikarenakan rendahnya jiwa nasionalisme bangsa,
yaitu jiwa yang mengikat kita pada satu rasa dan satu tujuan. Modal
sosial terbentuk karena trust (kepercayaan) masyarakat terhadap apa yang
mereka dengar dan lihat. Pancasila berperan penting dalam segala hal,
begitu pula dalam keagamaan. Fundamentalisme seperti yang telah
dikemukakan oleh Karen Armstrong, merupakan salah satu fenomena yang
sangat mengejutkan pada abad ke-20. Begitu mengerikan ekspresi dari
fundamentalisme ini, peristiwa paling menghebohkan dunia yang terjadi
pada Semtember 2001 silam yaitu penghancuran gedung World Trade Center
(WTC) di New York, Amerika Serikat, kejadian tersebut dihubungkan dengan
fundamentalisme. Sementara di Indonesia terjadi peristiwa bom bunuh
diri di berbagai tempat seperti Bom Bali I, Bom Bali II, Bom Kedutaan
Besar Australia di Jakarta, dan lain sebagainya. Motif dari peristiwa
itu tidak jauh dari fundamentalisme agama yaitu menghalalkan segala cara
demi mencapai tujuan dengan dilandasi fanatisme agama yang berlebihan.
Kembalikan Pancasila kami, seperti dulu lagi! Kembali seperti zaman sewaktu Indonesia
Merdeka! Bersama.. kita pasti bisa! MERDEKA BANGSAKU, INDONESIA TERCINTA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Budayakan komentar yang baik & santun. Terima kasih atas partisipasi dari Anda yang menanggapi postingan ini ☺